Posts

Showing posts from September, 2015

Qowiy dan Amiin

Qowiyyun Amin adalah karakter Nabi Musa ‘Alaihissalaam yang diabadikan dalam Al-Qur’an Surat ke-28 :26, saat beliau masih belum diangkat menjadi Nabi dan Rosul ketika itu. Lari dari negeri Mesir dalam sesal dan takut. Lelah yang belum lagi luruh, letih yang belum juga pergi. Syahdan, hingga tiba di negeri Madyan,   saat ia melihat ada orang yang kesusahan ia pun masih saja rela tanpa pamrih membantu dan menolong, padahal dirinya sendiri sangat membutuhkan pertolongan. Merekalah anak-anak dari Nabi Syu’aib ‘ Alaihissalaam . Atas karakter inilah Nabi Musa kemudian diangkat menjadi karyawan oleh Nabi Syu’aib, membantu bekerja mengembala ternak dan segala macam urusan dalam beberapa tahun lamanya. Qowiy artinya kuat yang dalam dunia usaha bisa mencakup kompetensi, professionalism dan sejenisnya. Amin artinya amanah; dapat dipercaya. Dunia usaha, dunia bisnis, kata para pakar entrepreneur, modal utama bukanlah uang, melainkan kepercayaan. Integritas! Begitu pula yang me...

Agar Pewarisan Dakwah Tidak Terputus

Image
"Kalau sudah besar kami tidak mau menjadi seperti abi dan ummi, kami ingin menjadi muslim yang biasa-biasa saja" Suara hati anak-anak aktivis dakwah di atas tertuang bagian pengantar buku "Ingatlah untuk Bercermin". Ditulis seorang yang juga aktivis dakwah Salim A Fillah. Hasil dari sebuah jajak pendapat sederhana pada suatu ketika, pada anak-anak kader pegiat dakwah. Suatu waktu mereka sempat suarakan secara berjamaah. Mereka komplain, kenapa abi-umminya bisa berlapang dada pada orang lain, pada mad'u, pada masyarakat, tetapi kenapa sulit berlapang dada pada anak-anak sendiri. Abi-ummi mereka cenderung reaktif, juga gampang marah. Gampang memotong pembicaraan. Otoriter. Maka anak-anak itu  cemburu. Mereka heran. Mereka menderita. Tetapi mereka hanya bisa diam.  Terakhir, adalah puisi seorang anak aktivis yang baitnya berbunyi : ..... Teruntuk umi tersayang.., abi tercinta terasa amat jauh, antara ketaatanku dibandingkan dengan segal...