B e r d u a
Hari Ahad, beberapa waktu lalu, gerimis malam itu memang mengundang. Biasanya mengundang kantuk. Terkadang malas. Apalagi yang ada jadwal pekanan tak terikat. Pengajian pekanan umpamanya. Gerimis malam juga kerap memberatkan kaki para pejuang untuk melangkah. Para penjual sekoteng, martabak atau bakso misalnya. Walau gerimis malam bisa juga mengundang romantisme. Waktu yang tepat membuat moment tak terlupa. Seperti Ahad itu. Malam sebelumnya sang permaisuri sudah dibisiki. "Hanya berdua?". Tanya Nyonya "Ya, berdua saja!". Jawab saya setengah berbisik. "Anak-anak bagaimana, Bi?" tanyanya lagi, pelan saja. "Hmm sekali ini anak-anak terpaksa harus diamankan, ini gak boleh ada orang ketiga!" Tegas saya. "Termasuk Umi?" rajuknya. "Ya, termasuk Umi, nggak boleh ikut juga, hanya untuk berdua, afwan ya Miii, kali ini saja, pleeeease..." Final. Siapa sih yang begitu istimewa sampai permaisuri sendiri gak boleh ik...