Posts

Showing posts from October, 2012

Kreativitas 20000

Image
Dhiya dan aneka Kreasi Lego-nya Anak saya, Dhiya, sedang keranjingan lagi mainan lego. Gara-garanya adalah saat belanja sembako di sebuah minimarket, Dhiya tiba-tiba berteriak: "Bi, ada mainan bongkar pasang baru, manteeep!" Dhiya memang sering menggunakan kata mantep untuk sesuatu yang menurutnya hebat dan menarik. Lego adalah mainan bongkar pasang kesukaannya. Saya sendiri ikut senang, karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari mainan ini. Lego justru mainan yang sangat merangsang kreativitas. Masalahpun cuma satu, itulah saat nggak ada uang cash di tangan. Inginnya memberi lego dalam jumlah yang banyak, sehingga kreativitasnya terus tersalurkan. Beruntung, hari itu saya menemukan trik, agar kreativitas tidak cepat luntur, tepatnya bosan. Saya pasang target, kalau Dhiya mampu membuat 50 variasi lego, saya belikan satu kotak lagi lego seharga Rp 20.000 itu. Rupanya manjur juga, Dhiya yang sebentar lagi masuk SD ini sangat berseman...

Anakku bukan SUPERBOY

Image
Sumber : Internet Tadi pagi, anak saya kedua, Imad, merengek-rengek minta dibantu ngerjakan PR matematika. Biasanya malam hari. Saya lihat soalnya cudah cukup rumit untuk anak usia kelas 6 SD. Bahasanya sangat akademik. Seingat saya, model soal seperti itu ditemukan saat SMA. Soalnya butuh ketelitian yang tinggi. Karena rumit. Imad sedang mengerjakan soal cerita tentang konversi satuan. Beberapa waktu sebelumnya, saya sampai harus membawa Imad mengungsi untuk bisa mendampingi belajar Basa Sunda. Saat itu Nyonya tidak sempat masak. Maka tugas saya mencari lauk teman nasi. Maka, sambil menunggu pesanan ikan Etong bakar di sebuah kedai Sea Food, saya bantu terjemahkan teks basa Sunda yang ada di buku yang dibawa. Lumayan, satu bab bisa selesai. Harus diakui, kurikulum pendidikan sepertinya menggiring anak-anak kita jadi superboy dan supergirl: menjadi manusia super yang menguasai seluruh ilmu, baik sains, matematika, sosial,olah raga, seni, agama , keterampilan, kewarga...