Posts

Showing posts from November, 2012

Sakinah Ala Kang Parman

Image
by: Nurul Hidayati Kang Parman dan seorang Putrinya Setangkai bunga digenggamannya diserahkan dengan malu-malu. Mungkin karena di depan khalayak. Namun di hadapannya Sang Nyonya menerima dengan antusias. Ia kelihatan begitu sumringah. Rupanya, dimana-mana perempuan itu senang dengan bunga ya. Apalagi yang memberi adalah sang suami. Maka, iapun membalasnya dengan ciuman mesra, di kiri dan kanan pipi orang nomor satu di Karawang itu. Suasana ruangan Aula Husni Hamid di satu hari di bulan Juli 2011 itu pun ikut sumringah. Tepuk tangan dari 120-an pasutri begitu membahana. Dan, Daurah Keluarga Samarada (Pelatihan Keluarga Sakinah, Mawaddah, Rahmah di jalan Dakwah) yang menghadirkan trainer pasutri Satria Hadi Lubis dan Kinkin Annida itu menjadi penuh warna. Setelah sang suami  bernama Haji Ade Swara itu memberi sambutan, improvisasi panitia belum berhenti. MC kemudian menyebut satu pasang nama dan memintanya naik ke panggung. Namanya  memang tidak begitu popular,...

Tentang Pajak dan Bekerja di Kantor Pajak

Image
Nilep pajak? Apa kata dunia??? sumber : internet Pajak, memang dibenci dan dirindu. Dibenci oleh Wajib Pajak. Tapi dirindu oleh pemerintah. Karena tak akan jalan pemerintahan tanpa adanya dana pendukung. Kebetulan di Indonesia ini, porsi pajak dalam menopang anggaran pemerintah semakin besar. Bila pada 2006 penerimaan pajak baru mencapai Rp358,05 triliun, maka pada 2007 telah melewati Rp426,23 triliun, 2008 Rp571,1 triliun, 2009 Rp544,53 triliun, 2010 Rp627,89 triliun, dan pada 2011 Rp742,63 triliun.Tahun 2012 ditarget Rp885,03 triliun. Tahun 2013 menembus 1000 Triliun. Memang tidak ada yang suka membayar pajak. Bagi pembayarnya ia adalah biaya yang real. Tidak bisa dipungkiri pajak akan mengurangi pengasilan kita. Akibatnya, kalau tidak mengurangi harta, pajak akan mengurangi konsumsi. . Tanpa kita sadari sebenarnya hampir setiap hari kita bayar pajak. Saat membeli barang di toko, mengandung Pajak Pertambahan Nilai. kita bayar Pajak Kendaraan Bermotor dan Paja...

Quo Vadis Karawang?

Image
Peta Karawang Di mata kita seonggok kemasan kopi bekas adalah sampah tak berguna. Banyak diantaranya jadi polusi tanah karena tak bisa diurai oleh bakteri. Di mata seorang Mang Kido,   petugas kebersihan di kompleks perumahan saya,   sampah itu adalah lahan pencaharian buat menghidupi keluarga. Namun dimata seorang ysng kreatif,   plastik itu menjadi produk kerajinan yang indah. Bila diberi sentuhan enterpreneur, handycraft itu itu   menjadi komoditas yang diterima pasar. Dari sampah bisa juga memunculkan “bank sampah”. Menciptakan lapangan pekerjaan. Gagasan dan kreatifitas menjadikannya berbeda. Saung bambu, di mata para petani hanyalah sekedar   tempat berteduh melepas penat setelah mencangkul sawah. Di mata seniman, saung bambu bisa menjadi sebuah bangunan nan eksotik. Di tangan enterpreneur, saung bambu menjadi ciri-khas   baru bisnis kuliner. Lihatlah Alam Sari , Lebak Sari Indah atau Cibiuk , dan Walahar di Karawang.   Lalu ...