Cangkir Keramik
Sebuah cangkir keramik cantik duduk manis meja kerja. Bertuliskan nama dan tanggal lahir. Muasalnya dari Paguyuban Pegawai KPP Pratama Cikarang Utara. Hal yang sederhana seperti ini memang membuat siapapun akan merasa dihargai. Merasa dianggap. Sebuah upaya sederhana yang memang Rasulullah sendiri menganjurkannya : tahaaddu... tahaabbu ! Saling memberi hadiahlah, niscaya kalian saling mencintai. Saya jadi ingin sedikit menulis tentang keramik ini, sehingga ia menjadi benda indah dan layak jadi hadiah. Yang bikin sumringah hati yang resah, karena ultah sudah memasuki usia yang bikin gelisah. Empat puluh tahun memang usia yang bikin gundah. Walaupun kata orang, hidup itu dimulai usia 40 tahun. Saya merasa seperti sedang di pertengahan perjalanan. Masih punya masa depan, tapi sudah punya masa lalu yang cukup. Merasa belum melakukan apa-apa. Terlalu banyak waktu terbuang percuma dengan mengerjakan hal-hal remeh. Mestinya saya sudah seperti keramik itu....