Sunday, August 17, 2014
Uki Dan Baju Polisi
Hari ini Uki tampil beda. Juga mengandung surprise. Apa sebab? Ternyata dari salah satu seragam yang disediakan sekolahnya, ada satu yang berupa seragam polisi. Jadinya pagi ini saya panggil Uki dengan sebutan "Pak Polisi cilik". Baju polisinya jadikan Uki yang sudah ganteng itu semakin ganteng saja. Kepercayaan diri memang suka ikut terdongkrak dengan kostum yang gagah. SAya jadi ingat kalau di Jepang sana, seragam anak sekolah memang terlihat enak dilihat. Sepertinya diadopsi dari seragam angkatan laut Jepang.
Hari ini juga, saya sempatkan antar dan jemput pake motor. Kembali Si Supra Hijau keramat itu mengantar kami merajut masa depan. Motor Riwayat yang masih setia mendampingi keluarga kami sejak tahun 2000 lalu.
Ada rasa haru dan bangga yang menyeruak. Tapi ada juga skeptis. Ada rasa haru, karena anak keempat kami sudah mulai menjejak bangku sekolah. Tak terasa memang. Tahu-tahu anak-anak sudah pada besar. Walau Uki memulainya dari TK B, karena semula justru kami maunya langsung ke SD saja. Karena keinginan Uki yang kuat untuk sekolah akhirnya kami penuhi dengan memasukkan ke TK ABATA Mardhotillah. TK ini kami pilih karena beberapa pertimbangan. Pertama karena dekat rumah, sehingga hemat energi dan biaya. Tidak capek dan repot hanya sekedar untuk antar dan jemput. Kedua, guru-gurunya kami kenal baik. Ketiga, tidak mengajarkan calistung. TK ABATA menggunakan system Sentra.
Ada juga rasa bangga karena Uki termasuk anak yang mandiri. Tidak menyusahkan pihak orang tua. Karena tidak perlu repot menunggu di sekolah hingga jam pulang. Sejak hari pertama Uki sudah bisa ditinggal di kelas.
Tapi ada juga rasa skeptis dengan baju Polisinya itu. Saya khawatir ia dikecewakan dengan kenyataan di lapangan. Terutama kalau melihat bagaimana oknum polisi yang suka menilang di jalanan, kemudian menerima uang damai. Tapi...mungkin saya harus berfikir positif dulu. Sekarang biarkan Uki menikmati seragamnya yang gagah itu. Sambil berharap ia menyerap nilai-nilai positif dari seragamnya . Tentang sosok seorang polisi yang diamanahi sebagai pengayom masyarakat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
KELUARGA : DARI KETAHANAN MENUJU PERADABAN
Mengapa pembicaraan publik tentang wacana keluarga selalu bernuansa pesimis dan defensif, sehingga istilah yang muncul adalah 'ketahan...
-
"𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑛𝑒𝑔𝑒𝑟𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖...
-
Sejak akhir Maret 2020 di lingkungan RT sudah berlangsung kegiatan jimpitan. Menabung beras dan uang untuk membantu keluarga terdampak Covid...
-
Momennya sederhana. Tapi bagi saya ada tambahan "tum"-nya. Jadi momentum. Dua keluarga bertemu. Keluarga saya dan keluarga Pak Ar...
No comments:
Post a Comment